Sampah, satu
kata yang sepertinya menjadi permasalahan bagi hampir semua manusia. Setiap
hari, bisa dipastikan bahwa setiap orang pasti akan menghasilkan sampah. Jika tidak
segera diatasi, sampah akan menjadi permasalahan sampah struktural. Namun, saat
ini sudah banyak inovasi-inovasi dari masyarakat untuk mengatasi permasalahan
sampah ini. Salah satunya adalah bank sampah. Bank sampah ini bisa diterapkan
dimanapun asalkan ada orang-orang yang mau berkolaborasi dan berkomitmen untuk
menjalankannya. Begitu juga di Tegal Gendu, Kota Gede, bank sampah juga bisa
diterapkan.
Tahun 2010,
sebenarnya bank sampah sudah pernah ada di Tegal Gendu. Namun, bank sampah tersebut
tidak jalan karena base camp sampah
belum ada, timbangan belum ada, dan koordinator belum ada. Pihak desa sudah
pernah melapor kepada stakeholder desa,
tapi katanya harus menunggu giliran.
Tahun 2015, saat
ada pergantian pengurus desa, akhirnya ada yang menjadi koordinator sekaligus
ketua dari bank sampah, yaitu Bu Uliyana. Bank sampah tersebut dinamakan “Bank
Hidayah”. Sekarang, basecamp sampah sudah
ada di balai RW dan sudah ada koordinatornya dari setiap RT. Namun ternyata
masih ada kendala, yaitu timbangannya belum ada, tas sampah belum ada, dan
pembeli sampahnya belum ada.
Dalam pengolahan
sampah, desa ini sudah pernah mendapatkan pelatihan, yaitu pada tanggal 9 Mei
2015 dan 14 Oktober 2015. Jadi, sebenarnya, pihak desa yang sudah diberikan
pelatihan, sudah bisa melakukan daur ulang sampah, khususnya sampah plastik
sehingga bisa dijual dan meningkatkan ekonomi warga maupun ekonomi desa. Namun,
karena hambatan tadi, kegiatan daur ulang sampah pun belum bisa dilaksanakan.
Setelah bank sampah
ini berjalan dengan lancar, Bu Uliyana berharap agar masyarakat bisa berperan
secara kompak dalam merawat tong sampah sehingga tidak ada lagi tragedi hilangnya tong sampah. Selain
itu, beliau hendak melibatkan anak muda untuk turut serta membuat kerajinan
dari sampah plastik. Beliau juga berharap agar ada pihak yang bisa memberikan pelatihan tentang
pengolahan sampah organik agar sampah organiknya tidak terbuang sia-sia dan
bisa menambah pendapatan warga.